
KOMPASTALK.CO-Bishop KWS pimpinan Gereja Methodist Indonesia (GMI) Wilayah I, diduga menggunakan gelar Magister Pendidikan (M.Pd) palsu sejak tahun 2005. Dugaan ini mencuat setelah sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menerima surat balasan dari Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang menyatakan bahwa KWS tidak terdaftar sebagai lulusan program Magister Pendidikan di universitas tersebut.
KW Sinurat, yang telah menduduki berbagai jabatan penting di GMI Wilayah I, termasuk Sekretaris Eksekutif Badan Pendidikan GMI Wilayah I (2005), Sekretaris Yayasan Pendidikan GMI Wilayah I (2005-2013), Ketua Yayasan Pendidikan GMI Wilayah I (2013-2017), dan Pimpinan GMI Wilayah I (2017-sekarang), diduga mencantumkan gelar M.Pd dalam berbagai dokumen formal dan non-formal.
Dalam buku berjudul “Dari Revitalisasi Ke Aktualisasi Menyongsong Era Baru Pelayanan GMI,” pada bagian biografi Bishop KWS STh., M.Pd, tertulis bahwa ia menyelesaikan Program Pasca Sarjana (M.Pd) pada tahun 2005 dari Universitas Negeri Medan. Namun, surat balasan UNIMED Nomor: 1159/UN33.10.KM/2025, tertanggal 4 Agustus 2025, membantah klaim tersebut.
Tindakan KWS ini berpotensi melanggar hukum pidana terkait penggunaan gelar palsu. Beberapa warga dan pendeta GMI Wilayah I menyatakan kekecewaan mereka atas tindakan tersebut dan mendesak agar kasus ini diselesaikan sesuai hukum yang berlaku.
“Sangat tidak menyangka perbuatan Bishop KWS tersebut. Selama 2 periode dia menjabat sebagai Bishop di GMI Wilayah I yang terhormat itu, ternyata dia tidak memiliki ijazah, tega kalilah dia membohongi kami,” ujar salah seorang tokoh yang berencana melaporkan KWS.
Awak media mencoba mengkonfirmasi kepada pihak LSM yang menyurati UNIMED. Mereka mengaku telah menyurati KWS sebelumnya untuk klarifikasi, namun tidak mendapatkan respon yang memuaskan.
“Benar itu, KWS Tidak memiliki ijazah atas gelar M.Pd yang dia pakai selama ini, sesuai dengan balasan surat dari Universitas Negeri Medan kepada kami,” tegas perwakilan LSM tersebut.
Kasus ini masih dalam pengembangan lebih lanjut dan diharapkan dapat segera menemukan titik terang.(RED)